Selasa, 25 Desember 2012

PEMASARAN SOSIAL

KAMPANYE PERUBAHAN SOSIAL

A.      Definisi Kampanye Perubahan Sosial
Kampanye pada prinsipnya merupakan suatu proses kegiatan komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan secara terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau dampak tertentu. Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu” (Venus, 2004:7).
Dengan demikian kampanye pada prinsipnya adalah contoh tindakan persuasi secara nyata. Dalam ungkapan Perloff (1993) dikatakan “Campaigns generally exemplify persuasion in action”. (Venus, 2004:7).
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.Teori dan Pengertian Perubahan Sosial
Kampanye perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan sebagai upaya positif yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.Teori dan Pengertian Perubahan Sosial
Salah satu yang menonjol dalam upaya pemecahan masalah social adalah dengan kampanye social melalui iklan-iklan layanan masyarakat dan artikel di media massa cetak. Sejauh ini, kampanye social seperti itu masih berlangsung terus. Di sisi lain masyarakat juga menanggapinya dengan baik, meskipun masih diragukan, apakah mereka akan langsung memujudkannya ke dalam perilaku.
Tujuan kampanye perubahan sosial antara lain:
·      Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran target adopter
·      Mempersuasi Target adopter melakukan sebuah tindakan social
·      Mengubah Kepercayaan atau Nilai-nilai

B.       Elemen Dalam Proses Kampanye Perubahan Sosial
Elemen inti dari setiap proses kampanye perubahan social, yaitu:
1.    Cause (alasan/maksud): Suatu tujuan social yang dipercaya oleh agen perubahan (change agent) akan menjawab permasalahan social yang ada.
2.    Change Agent (Agen Perubahan):  Individu, Organisasi atau persekutuan yang akan membawa perubahan social dalam hubungannya dengan kampanye perubahan social.
3.    Target Adopter (Pemakai Sasaran): Individu, kelompok atau populasi yang menjadi sasaran perubahan social
4.    Channel (saluran): Saluran komunikasi dan distribusi tempat terjadinya pertukaran pengaruh dan tanggapan yang dikirimkan antara agen perubahan dengan pemakai sasaran.
5.    Change Strategy (Strategi Perubahan): Pengaturan dan program yang diambil agen perubahan untuk memberi efek perubahan perilaku dan sikap penerima sasaran.
Ada sejumlah isu yang dijadikan cause untuk suatu upaya pemecahan permasalahan social. Seperti penyalahgunaan Narkoba, polusi lingkungan hidup, pemberian hak pada kelompok minoritas atau sector kehidupan seperti kekerasan dalam rumah tangga atau perburuhan.
Setiap cause social mempunyai tujuan social yang ingin dicapai. Tujuan tersebut akan melibatkan pencapaian perubahan-perubahan di masyarakat. Dalam tingkat kesulitan yang beragam, perubahan social memasukkan perubahan kognitif (pengetahuan), tindakan, tingkah laku serta nilai-nilai (values) dalam masyarakat.

C.      Tahapan Kampanye Perubahan Sosial Pada Media Sosial
Media sosial memungkinkan partisipasi publik secara aktif, baik dalam arti positif maupun negatif. Memperlakukan publik di media sosial dengan cara pandang lama, tidak akan mendapatkan hasil yang optimal karena karakteristik media sosial yang unik.
1.         Menentukan tujuan kampanye di media sosial
Setiap aktivitas harus memiliki tujuan yang jelas, agar mudah untuk diukur. Mengukur keberhasilan artinya membandingkan antara tujuan yang ditetapkan, dengan pencapaian setelah kegiatan itu dilaksanakan. Begitu pula ketika membuat aktivitas di media sosial, apapun platformnya, tujuannya harus ditetapkan dengan jelas.
2.         Menentukan aspek pengukuran
Setelah tujuannya jelas, tentukan alat ukur yang jelas untuk menentukan bagaimana kita akan mengukurnya. Berikut adalah tips menentukan aspek yang akan diukur berdasarkan tujuan yang ingin dicapai:
a)    Jika akan mengukur awareness, maka gunakan aspek seperti volume, jangkauan, keterpaan, dan pelipatgandaan. Sejauh mana pesan yang disampaikan itu tersebar.
b)   Jika akan mengukur keterlibatan, gunakan ukuran seperti jumlah retweet, komentar, jawaban, dan jumlah partisipan. Berapa orang/akun yang berpartisipasi, seberapa sering mereka berpartisipasi, dalam bentuk seperti apa partisipasinya.
c)    Jika tujuannya adalah mendatangkan kunjungan ke situs, lacaklah tautan tersebut berdasarkan jumlah klik, berapa yang benar-benar mencapai situs, dan seberapa luas penyebaran tautan tersebut. Apakah publik benar-benar mencapai halaman yang dituju, lalu apa yang mereka lakukan di sana?
d)   Jika tujuannya mendapatkan pendukung (brand advocate), maka lacaklah kontribusi dan pengaruh mereka di media sosial. Siapa saja yang berpartisipasi, dan dampak seperti apa yang mereka hasilkan?
e)    Jika tujuannya adalah meningkatkan persona brand, maka lacaklah volume percakapan dibanding dengan brand pesaing. Berapa persen dari percakapan tentang industri atau seputar kategori produk yang Anda miliki, yang benar-benar mempercakapkan brand Anda?
3.         Melakukan pengukuran
Setelah menentukan apa yang akan diukur, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran. Banyak situs yang menyediakan pengukuran – gratis maupun berbayar – yang bisa membantu memberi data-data yang Anda butuhkan.
4.         Pemantauan dan pelaporan
Langkah berkutnya adalah memantau dan membuat laporan hasil pengukuran. Pengukuran pada periode tertentu bisa menjadi pembanding pencapaiannya. Misalnya, pengukuran dilakukan sebelum kampanye, saat kampanye berlangsung, dan setelah kampanye. Perbandingan ini memberi data yang kongkrit mengenai pencapaian tujuan kampanye Anda.
5.         Penyesuaian dan pengulangan
Dalam proses kampanye, hasil pemantauan bisa memberi insight yang membuat kita mengambil keputusan baru. Strategi yang sudah berhasil perlu dicatat dan diulang penggunaannya, tetapi perlu terus berinovasi agar tidak tampak mengulang-ulang strategi yang itu-itu saja. Kreativitas dalam melibatkan diri di media sosial, biasanya menjadi nilai plus bagi publik. Tetapi kreativitas jangan sampai melampaui batas yang justru dapat berbalik merugikan kepentingan Anda.

D.      Contoh Kampanye Perubahan Sosial Dalam Bidang Kesehatan
Agar perubahan sikap terhadap ide-ide social itu semakin cepat dan efektif, maka diperlukan suatu usaha memasarkan ide-ide tersebut. Pendekatan komersial terhadap pemasaran ide-ide social merupakan alternatif yang dipandang ampuh untuk menghasilkan perubahan social yang diharapkan. Seperti dikatakan oleh Wiebe: Semakin kampanye perubahan social menyerupai kampanye produk komersial, semakin tinggi pula kesuksesan kampanye social tersebut.
Dewasa ini banyak problema social dihadapi masyarakat seperti: penyalahgunaan obat bius, alcohol, AIDS, pengrusakan lingkungan, kekurangan gizi, dan kesdaran beralalu-lintas. Problema tersebut telah diupayakan pemecahannya oleh para ahli. Meskipun demikian tetap terbuka kemungkinan terjadinya kontroversi yang mengundang perdebatan antara pihak yang pro dan kontra.
Salah satu yang menonjol dalam upaya pemecahan masalah social adalah dengan kampanye social melalui iklan-iklan layanan masyarakat dan artikel di media massa cetak. Sejauh ini, kampanye social seperti itu masih berlangsung terus. Di sisi lain masyarakat juga menanggapinya dengan baik, meskipun masih diragukan, apakah mereka akan langsung memujudkannya ke dalam perilaku.
Kampanye perubahan social bukanlah fenomena yang baru. Sejak zaman Yunani dan Romawi kuno hal ini telah berlangsung yaitu sejak mereka mengupayakan pembebasab para budak. Di Inggris, selama revolusi Industri diadakan kampanye pemberantasan pekerja di bawah umur serta pemberian hak-hak bagi kaum wanita.
Sekarang ini, kampanye perubahan social difokuskan pada perubahan Sistem kesehatan, seperti: anti merokok, pencegahan penyalahgunaan obat bius dan alcohol, program peningkatan kesehatan gizi dan fisik serta pencegahan penularan AIDS.
Salah satu pendekatan yang umum ditawarkan untuk mencegah remaja mulai merokok atau menjadi pencandu serius adalah melalui komunikasi publik, seperti melalui penyebaran pesan-pesan tentang bahaya merokok atau kegiatan-kegiatan penyuluhan di sekolah. Pendekatan yang sifatnya lebih enforcement atau penerapan peraturan yang disertai sanksi.
Tipikal pesan kampanye antirokok adalah merokok merupakan perilaku yang sangat berbahaya bagi kesehatan karena itu jangan merokok. Dipaparkan bahwa merokok dapat menyebabkan impotensi, gangguan kehamilan, kanker, dan lain-lain.
Contoh yang bagus adalah program yang dilakukan Swedia dalam membangun citra bangsa yang anti merokok. Program ini meliputi anti rokok secara intensif, pendidikan lewat sekolah dan klinik keluarga, iklan dan promosi progresif pembatasan rokok, meninggikan pajak rokok, pelarangan merokok di tempat umum serta jasa yang menyeluruh untuk membantu warga masyarakat yang ingin berhenti merokok.


REFERENSI

http://all-about-theory.blogspot.com/2010/03/pengertian-kampanye.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial
http://belajarpsikologi.com/pengertian-perubahan-sosial/
http://www.pondokbetung.com/bersahabat/google-search/kampanye-melalui-media-sosial/
http://www.cpps.or.id/uploaded/S294.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar